Penyegaran Instruktur Demi Kualitas Pelatih |
PSSI terus menggenjot program football development dalam hal ini kepelatihan. Demi mencetak para pelatih yang berkualitas serta memiliki kompetensi yang diinginkan, PSSI menggelar penyegaran instruktur pelatih di Batu, Malang Jawa Timur.
Acara ini berlangsung dari 1 hingga 6 Oktober. Pada gelaran ini juga PSSI bekerja sama dengan DFB (Federasi sepak bola Jerman), Kemendikbud, AFC, FIFA dan lain-lain. Sebanyak 29 instruktur pelatih mengikuti acara ini.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo mengatakan bahwa untuk penyegaran instruktur pada tahun ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali. Pada momen ini penyegaran dilakukan di Batu, Malang dengan melibatkan pihak-pihak lain seperti DFB.
"Para instruktur ini yakni para pelatih yang sudah memegang lisensi A AFC dan sebagian juga sedang melakoni kursus Pro AFC. Kali ini kami bekerja sama dengan pengajar dari DFB untuk memberikan materinya selama disini," kata Danurwindo.
Pria yang juga pernah melatih Timnas Indonesia era 1990 an ini menambahkan bahwa pada proses pemberian materi kepada para instruktur dari pagi hingga sore hari dan materi teori serta praktek. Berbagai hal pun diberikan pada acara ini termasuk terus menggenjot program filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia).
"Kali berharap dengan penyegaran instruktur pelatih ini nantinya menghasilkan pelatih-pelatih yang berkualitas dengan sejalan konsep filanesia dari PSSI. Selain itu dengan mengusung tema sepak bola untuk pembinaan bahwa PSSI terus mengkampanyekan bahwa sepak bola yang anti kekerasan, harus sportif dan respek terhadap semua hal," tambah Danur.
Hal ini menjadi bukti bahwa PSSI juga berkomitmen tinggi untuk membangun sepak bola anti kekerasan, sportif, fai play, harus ada persahabatan dan tentu kerjasama.
Sementara itu salah satu pelatih yang ikut instruktur yakni Wolfgang Pikal mengaku sangat senang mengikuti penyegaran kali ini. Ia pun bangga telah diberi kepercayaan dari PSSI untuk menjadi instruktur terutama untuk para pelatih yang akan mengambil lisensi kursus kepelatihan D Nasional dan menyebarluaskan konsep filanesia.
"Acara kali ini sangat bagus, apalagi ada pemberi materi dari DFB. Semua tahu bagaimana kemajuan sepak bola Jerman. Selain itu sepak bola itu harus sportif dan kita harus jauhkan sepak bola dari kekerasan. Semua butuh proses, oleh karena itu sejak dini harus kita tanamkan untuk pesepakbola muda untuk nilai-nilai persahabatan dan fair play," kata Wolfgang Pikal.
SUMBER: PSSI / 02 October 2018, 7.39 AM
Acara ini berlangsung dari 1 hingga 6 Oktober. Pada gelaran ini juga PSSI bekerja sama dengan DFB (Federasi sepak bola Jerman), Kemendikbud, AFC, FIFA dan lain-lain. Sebanyak 29 instruktur pelatih mengikuti acara ini.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo mengatakan bahwa untuk penyegaran instruktur pada tahun ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali. Pada momen ini penyegaran dilakukan di Batu, Malang dengan melibatkan pihak-pihak lain seperti DFB.
"Para instruktur ini yakni para pelatih yang sudah memegang lisensi A AFC dan sebagian juga sedang melakoni kursus Pro AFC. Kali ini kami bekerja sama dengan pengajar dari DFB untuk memberikan materinya selama disini," kata Danurwindo.
Pria yang juga pernah melatih Timnas Indonesia era 1990 an ini menambahkan bahwa pada proses pemberian materi kepada para instruktur dari pagi hingga sore hari dan materi teori serta praktek. Berbagai hal pun diberikan pada acara ini termasuk terus menggenjot program filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia).
"Kali berharap dengan penyegaran instruktur pelatih ini nantinya menghasilkan pelatih-pelatih yang berkualitas dengan sejalan konsep filanesia dari PSSI. Selain itu dengan mengusung tema sepak bola untuk pembinaan bahwa PSSI terus mengkampanyekan bahwa sepak bola yang anti kekerasan, harus sportif dan respek terhadap semua hal," tambah Danur.
Hal ini menjadi bukti bahwa PSSI juga berkomitmen tinggi untuk membangun sepak bola anti kekerasan, sportif, fai play, harus ada persahabatan dan tentu kerjasama.
Sementara itu salah satu pelatih yang ikut instruktur yakni Wolfgang Pikal mengaku sangat senang mengikuti penyegaran kali ini. Ia pun bangga telah diberi kepercayaan dari PSSI untuk menjadi instruktur terutama untuk para pelatih yang akan mengambil lisensi kursus kepelatihan D Nasional dan menyebarluaskan konsep filanesia.
"Acara kali ini sangat bagus, apalagi ada pemberi materi dari DFB. Semua tahu bagaimana kemajuan sepak bola Jerman. Selain itu sepak bola itu harus sportif dan kita harus jauhkan sepak bola dari kekerasan. Semua butuh proses, oleh karena itu sejak dini harus kita tanamkan untuk pesepakbola muda untuk nilai-nilai persahabatan dan fair play," kata Wolfgang Pikal.
SUMBER: PSSI / 02 October 2018, 7.39 AM
0 komentar:
Posting Komentar